1. Media Tioglikolat Cair
à media ini digunakan
untuk menumbuhkan bakteri
L-Sistin P 0,5
g
Natrium klorida P 2,5
g
Glukosa P(C6H12OH2O) 5,5 g
Agar P, granul (kadar air tidak lebih dari 15%) 0,75
g
Ekstrak ragi P (larut dalam air) 5,0
g
Digesti pankreas kasein P 15,0
g
Natrium tioglikolat Patau 0,5
g
Asam tioglikolat P 0,3
ml
Larutan natrium resazurin P (1 dalam 1000) dibuat segar 1,0 ml
Air 1000 ml
pH setelah disterilisasi 7,1 ± 0,2
Campur dan panaskan hingga larut. Atur pH larutan hingga setelah
sterilisasi 7,1 ± 0,2 menggunakan natrium hidroksida 1 N. Jika perlu saring
selagi panas menggunakan kertas saring. Tempatkan media dalam tabung yang
sesuai, yang memberikan perbandingan permukaan dengan kedalaman media
sedemikian rupa sehingga tidak lebih dari setengah bagian atas media yang
mengalami perubahan warna sebagai indikasi masuknya oksigen pada akhir masa
inkubasi. Sterilisasi dalam autoklaf. Jika lebih dari sepertiga bagian bagian
atas terjadi warna merah muda, media diperbaiki satu kali dengan pemanasan di
atas tangas air atau dalam uap yang mengalir bebas hingga warna merah muda
hilang. Media siap digunakan jika tidak lebih dari sepersepuluh bagian atas media
berwarna merah muda. Gunakan media tioglikolat cair untuk inkubasi dalam
kondisi aerob.
2. Media
Tioglikolat Alternatif (untuk alat yang mempunyai lumen kecil) à media ini digunakan untuk menumbhkan
bakteri terutama pada alat yang mempunyai lumen kecil
L-Sistin P 0,5
g
Natrium klorida P 2,5
g
Glukosa P(C6H12OH2O) 5,5 g
Ekstrak ragi P (larut dalam air) 5,0
g
Digesti pankreas kasein P 15,0
g
Natrium tioglikolat Patau 0,5
ml
Asam tioglikolat P 0,5
ml
Air 1000
ml
pH setelah disterilisasi 7,1 ± 0,2
Panaskan dalam wadah yang sesuai hingga larut. Campur dan jika perlu, atur
pH larutan hingga setelah disterilisasi 7,1 ± 0,2 menggunakan natrium
hidroksida 1 N. Saring jika perlu, tempatkan dalam tabung yang sesuai dan sterilisasi
dengan uap air. Media dibuat segar atau dipanaskan di tangas uap dan
didinginkan saat digunakan. Tidak boleh dipanaskan kembali. Gunakan media
tioglikolat alternatif dengan cara yang menjamin kondisi anaerob selama masa
inkubasi.
3. Soybean – Casein
Digest Medium à media ini digunakan
untuk menumbuhkan jamur
Digesti pankreas kasein P 17,0
g
Digesti peptik tepung kasein 3,0
g
Natrium klorida P 5,0
g
Kalium fosfat dibasa P 2,5
g
Glukosa P(C6H12OH2O) 2,5 g
Air 1000 ml
pH setelah disterilisasi 7,3 ± 0,2
Larutkan semua bahan padat dalam air, hangatkan hingga larut. Dinginkan
larutan hingga suhu kamar, dan jika perlu atur pH larutan hingga setelah
sterilisasi 7,3 ± 0,2
Menggunakan natrium hidroksida 1 N. Saring jika perlu, dan bagikan dalam
tabung yang sesuai. Sterilisasi dengan uap air.
Gunakan Soybean – Casein Digest Medium untuk inkubasi dalam kondisi aerob.
Catatan : Jika digunakan Media Tioglikolat Cair dan Soybean – Casein Digest
Medium dalam prosedur uji inokulasi langsung ke dalam media uji untuk
menetapkan spesimen yang mengandung antibiotik golongan penisilin atau
sefalosporin, secara aseptik tambahkan sejumlah penisilinase yang diperlukan
dengan menggunakan sediaan penisilinase yang sebelumnya telah diuji daya
pernginaktif penisilin atau sefalosporin. Atau tetapkan jumlah penisilinase
yang diperlukan dengan menambahkannya ke dalam tabung media Media Tioglikolat
Cair dan sejumlah antibiotik penisilin atau sefalosporin sejumlah antibiotik
dalam spesimen uji inokulasi media dengan 1 ml pengenceran (1 dalam 1000)
biakan 18 jam sampai 24 jam pada suhu 300 sampai 380, pada saat ini harus
teramati pertumbuhan antimikroba yang spesifik. Lakukan uji konfirmasi di
daerah yang benar-benar terpisah dari tempat uji sterilisasi.
Sumber : Farmakope Indonesia Edisi IV hal 856